Lingkungan Perokok

Ketergantungan pada nikotin membuat perokok sulit menghentikan kebiasaan yang merugikan kesehatan ini. Kadar dopamine, zat yang memberikan efek nikmat dan menenangkan, menurun pada saat tidak merokok sehingga timbul rasa tidak nyaman bahkan stres.

“Sejak kapan Anda mulai merokok ?”

N=149

SD >>> (11,4%)
SMP >>>>>> (17,4%)
SMA >>>>>>>>>> (32,9%)
Kuliah >>>> (14,1%)
Saat sudah kerja >>>>>>> (24,2%)

Sejauh ini, kesadaran akan bahaya rokok di perkotaan tampak cenderung terkendali. Dari 830 responden yang dihubungi, kurang dari seperlima (18 persen) yang mengaku sebagai perokok atau masih merokok.

Usia masa SMA adalah yang paling rewan mengenal kebiasaan merokok ini. Hampir semua perokok tahu bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan penyakit mematikan, seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan infeksi paru-paru (pneumonia).

Kegagalan sebagian perokok berhenti dari kebiasaan buruk ini tampak ditunjang kondisi lingkungan mereka. Hampir separuh responden perokok menyatakan keluarga mereka menyatakan biasa-biasa saja dengan kebiasaan merokok.

“Reaksi orangtua saat mengetahui rensponden merokok.”
N=149

25,5% Marah-marah
45% Biasa Saja
16,8% Menasihati agar tidak merokok
9,4% Orangtua tidak tahu
3,3% Tidak Jawab

N total =830
Sampling error = +/- 3,4
Pelaksanaan Polling = 4-6 Maret 2009

Sumber : KOMPAS, Minggu 8 Maret 2009